Friday, October 9, 2009

Persepsi Pelangi

Dengan sebatang kuas
Dan hati yang pias
Berlari dengan warna-warna dalam laras
Ku lukis pelangi dalam bias

Merah untuk cinta
Sang sonata yang pecah berantakan
Cinta yang menangis dan tertawa
Dan takkan pernah tertaklukkan

Jingga untuk kencana
Kilau impian yang memanggil
Biarkan aku sejenak terpana
Sebelum aku mati terkait kail

Kuning untuk cahaya
Setetes harapan dalam gelap
Bagai senandung yang gagap
Aku termangu dalam cahaya maya

Hijau untuk damai
Keheningan dalam mahligai
Dalam melodi yang membuai
Sejenak kutemukan ilusi dalam dawai

Biru untuk hujan
Tetesan air membasuhi diri
Ku melebur dalam tarian nafiri
Sembunyikan tangis yang tertahan

Nila untuk kenangan
Kristalan debu dalam memori
Istana peri-peri yang menari
Dalam masa lalu dan angan

Dan putih untuk akhir
Bukan ungu, kawan
Tapi putih sebening safir
Untuk mimpi yang tak terkatakan

*this is an old poem i found in my laptop, it was my indonesian languange asignment at the last year in junior high.

1 comment:

come talk to me.