Dengan sebatang kuas
Dan hati yang pias
Berlari dengan warna-warna dalam laras
Ku lukis pelangi dalam bias
Merah untuk cinta
Sang sonata yang pecah berantakan
Cinta yang menangis dan tertawa
Dan takkan pernah tertaklukkan
Jingga untuk kencana
Kilau impian yang memanggil
Biarkan aku sejenak terpana
Sebelum aku mati terkait kail
Kuning untuk cahaya
Setetes harapan dalam gelap
Bagai senandung yang gagap
Aku termangu dalam cahaya maya
Hijau untuk damai
Keheningan dalam mahligai
Dalam melodi yang membuai
Sejenak kutemukan ilusi dalam dawai
Biru untuk hujan
Tetesan air membasuhi diri
Ku melebur dalam tarian nafiri
Sembunyikan tangis yang tertahan
Nila untuk kenangan
Kristalan debu dalam memori
Istana peri-peri yang menari
Dalam masa lalu dan angan
Dan putih untuk akhir
Bukan ungu, kawan
Tapi putih sebening safir
Untuk mimpi yang tak terkatakan
*this is an old poem i found in my laptop, it was my indonesian languange asignment at the last year in junior high.
cie adeline
ReplyDelete